Informasi-Realita.Net,Surabaya 5 November 2025 — Kabar membanggakan datang dari Kota Surabaya. Salah satu praktisi hukum muda yang dikenal berintegritas tinggi, Dimaz Disianto, SH., MH., CPL., CPCLE., CPM., CPArb., CPA, dinobatkan sebagai Mediator Terbaik versi Dewan Sengketa Indonesia (DSI) dalam ajang bergengsi Indonesia Mediation Awards 2025.
Penghargaan nasional ini diberikan oleh Dewan Sengketa Indonesia (DSI) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kiprah para profesional yang berperan aktif dalam penyelesaian sengketa secara damai melalui mekanisme mediasi.
Ajang Indonesia Mediation Awards 2025 sendiri akan digelar di Bali, dan dihadiri oleh para tokoh hukum, akademisi, serta praktisi penyelesaian sengketa dari seluruh Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Dewan Sengketa Indonesia menyampaikan bahwa penetapan penerima penghargaan dilakukan melalui proses asesmen dan verifikasi administratif terhadap seluruh dokumen serta rekam jejak profesional para calon penerima.
“Setelah melalui tahapan seleksi, penilaian portofolio, serta uji kompetensi, nama Bapak Dimaz Disianto ditetapkan sebagai salah satu penerima penghargaan Indonesia Mediation Awards 2025. Beliau dinilai memiliki rekam jejak luar biasa dalam memediasi berbagai kasus dan konsisten menjaga prinsip keadilan serta kerahasiaan para pihak,” tulis Dewan Juri DSI dalam pengumuman resminya.
Dengan demikian, Dimaz Disianto menjadi satu-satunya mediator asal Surabaya yang berhasil meraih penghargaan nasional tersebut tahun ini — sebuah pencapaian yang patut dibanggakan, mengingat jumlah peserta dan kandidat yang datang dari berbagai daerah di Indonesia cukup besar.
Dikenal luas sebagai sosok yang rendah hati namun tegas dalam menjalankan tugas, Dimaz Disianto selama ini aktif dalam berbagai kegiatan pelatihan, sertifikasi, serta pendampingan penyelesaian sengketa baik di sektor publik maupun swasta.
Selain berstatus sebagai advokat dan konsultan hukum, ia juga dikenal sebagai praktisi profesional dalam bidang arbitrase dan penyelesaian sengketa alternatif (ADR).
Kiprahnya di berbagai lembaga hukum dan pelatihan telah banyak memberikan kontribusi bagi penguatan sistem keadilan non-litigasi di Indonesia.
Dimaz mengaku penghargaan ini menjadi motivasi tersendiri baginya untuk terus mengembangkan profesi mediator di tanah air.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Dewan Sengketa Indonesia atas penghargaan ini. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga pengakuan atas kerja keras seluruh rekan mediator di daerah yang setiap hari berjuang menegakkan keadilan tanpa harus melalui proses peradilan panjang,” ujarnya.
Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa profesi mediator kini semakin mendapat pengakuan publik dan memiliki peran penting dalam membangun budaya damai serta memperkuat supremasi hukum di Indonesia.
Lebih jauh, Dimaz berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di bidang hukum, agar semakin tertarik mendalami dunia mediasi.
“Mediasi bukan sekadar profesi, tetapi jalan untuk menciptakan keadilan yang lebih cepat, murah, dan bermartabat. Saya berharap semakin banyak anak muda hukum yang mau belajar dan berkontribusi di bidang ini,” tambahnya.
Dewan Sengketa Indonesia sendiri menyatakan bahwa ajang Indonesia Mediation Awards akan menjadi agenda tahunan untuk mendorong peningkatan kualitas mediator dan arbitrator di seluruh Indonesia. Penghargaan tersebut diharapkan menjadi tolok ukur bagi profesionalisme dan integritas para mediator di masa depan.
Dengan prestasi ini, nama Dimaz Disianto semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh mediator yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dari Surabaya. Keberhasilannya bukan hanya membawa kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi simbol kemajuan profesi hukum di Jawa Timur, khususnya dalam bidang penyelesaian sengketa secara damai.
