Informasi-realita.net,Kediri Kota-Polres Kediri Kota meraih dua penghargaan pada pagelaran seni Nusantara Gemilang yang digelar Polda Jawa Timur. Melalui penampilan seni tari Kethek Ogleng yang dibawakan oleh penari dari Sangar Guntur Kampung Budaya Kecamatan Mojoroto, Polres Kediri Kota menyabet gelar juara 3 video penampilan terbaik dan grup terunik.
Penghargaan tersebut diberikan pada saat pada Pagelaran Seni Nusantara Gemilang yang digelar Polda Jawa Timur berlangsung di Ball Room Grand City, Senin (15/8/2022) malam. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, S.I.K., M.H., melalui Kasat Binmas Polres Kediri Kota AKP Ponco mengungkapkan kesuksesan yang diraih Polres Kediri Kota ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Diantaranya para penari dari Sanggar Guntur Kampung Budaya, videografer dari Pawon Sinema Kota Kediri.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyukseskan terlaksananya pagelaran seni Nusantara Gemilang Polda Jawa Timur,” ungkap AKP Ponco.
Untuk diketahui Pada Pagelaran Seni Nusantara Gemilang, Polres Kediri Kota Berkolaborasi dengan Sangar Tari Guntur Kampung Budaya menampilkan tarian Kethek Ogleng. Tarian Kethek Ogleng ini mengisahkan tentang Setumpi bertemu dengan seekor hewan berwujud Kera Putih yang bisa bicara (Toto Jalmo).
Ternyata Kera Putih itu seorang abdi dalem kinasih yang bernama Joyo Kapindanu dari Kerajaan Bantar Angin yang disuruh Rajanya bernama Klono Siwandono untuk melamar Dewi Sekartaji. Melihat kecantikan Roro Setumpi, Joyo Kapindanu terlena dengan tugasnya. Joyo Kapindanu merasa terpikat ingin meminang Setumpi dijadikan istrinya. Inilah yang dinamakan “KETHEK OGLENG” Apabila tidak mau meladeni keinginannya Setumpi akan dibunuh.
Setumpi berpikir panjang akhirnya bersedia asal dia memenuhi permintaanya. Setumpi ingin ngudang (nyondro) Joyo Kapindanu tertidur pulas. Inilah kesempatan baik bagi Roro Setumpi untuk melarikan diri melanjutkan perjalanannya mencari suaminya bernama Panji Asmoro Bangun. (Snt * – Hum)