Informasi-Realita.Net, Sampang – Ramai diberitakan dan menjadi sorotan publik, dua kegiatan Dana Desa (DD) tahap 1 tidak dikerjakan dengan total anggaran sebesar Rp212.872.600, di dua lokasi Dusun Galisan Bangoi 1 dan Dusun Bangoi 3 Desa Buker, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, pihak Bendahara Desa Buker enggan menanggapi pesan singkat dan saat ditelpon tidak dijawab.
Menanggapi perihal pernyataan Bendara Desa Buker di salah satu media online, dimana menurutnya pemberitaan yang dimuat tanpa adanya klarifikasi, wartawan media Informasi-Realita.net beberapa kali menghubungi Bendahara Desa Juhairiyah 08560782xxx, anehnya sampai berita dimuat belum ada jawaban.
Perlu diketahui, dalam isi berita media Informasi-Realita.Net terdapat penyataan mantan PJ Kades Buker lama Ahmad Arif Maulidi dan PJ Kades Buker baru Ilyas, dimana menurut pernyataan kedua PJ tersebut membenarkan bahwa dua kegiatan Dana Desa (DD) tahap 1 tidak dikerjakan.
Begini penyataan Bendahara Desa Juhairiyah Dikutip dari media online Berita lima dengan isi penyataan Bendara Sebagai berikut:
Menurutnya, dalam melakukan pembangunan Pemdes juga harus mencarikan solusi alternatif, sehingga masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, “Jadi kita tidak ujug-ujug menutup jalan dan menurunkan material, disitu kita buatkan akses alternatif, sementara kemarin lahannya masih terdapat tanaman milik warga,” bebernya.
Juhairiyah menjelaskan jika dua kegiatan pembangunan jalan rabat beton tersebut terbagi menjadi dua lokasi, pertama Dusun Galisan Bangoi 1 sebesar Rp86.338.600 sedangkan di Dusun Bangoi 3 sebesar Rp126.534.000. dengan total anggaran sebesar Rp212.872.600.
Terkait dengan apa yang disampaikan PJ Kades Ilyas, menurutnya hal itu dikarenakan pihak PJ tidak mau komunikasi langsung dengan bendahara maupun sekretaris Desa, sehingga muncullah spekulasi liar jika pekerjaan tersebut fiktif.
“PJ Desa yang baru tidak mau komunikasi langsung, padahal Pemdes harus sejalan dalam melakukan pelayanan dan program di Desa, bukan malah ramai diluar seperti saat ini,” sesalnya.
“Proses pengerjaan saat sudah mulai dilakukan, dilokasi, material bahan sudah mulai didatangkan, sehingga apa yang menjadi asumsi di beberapa media online itu hanya dugaan sepihak tanpa klarifikasi terlebih dahulu,” tandasnya.