Informasi-realita.net-Surabaya-BRI Liga 1 2022/2033 sudah berjalan tujuh pertandingan. Persebaya telah tiga kali menjadi tuan rumah. Secara umum, seluruh pertandingan home Persebaya berjalan lancar dan tertib.
Kolaborasi yang baik antara manajemen, Kepolisian, Pemkot Surabaya, Bonek, tim Persebaya, media, dan pihak terkait lainnya, memastikan hal itu. Salah satu kemajuan luar biasa, sepanjang musim ini adalah tidak ada flare di pertandingan liga di Stadion Gelora Bung Tomo.
Bonek sejak awal berkomitmen untuk tidak ada lagi flare di stadion. Pihak pengamanan dan kepolisian di sisi lain melakukan screening dengan sangat ketat. Beberapa waktu lalu ditemukan suporter tim tamu membawa air gun yang langsung diamankan polisi.
Persebaya secara khusus juga memberikan apresiasi kepada jajaran Polrestabes Surabaya yang all-out membantu penegakan regulasi yang sudah digariskan PT LIB selaku operator liga. Termasuk screening wartawan peliput pertandingan home Bajol Ijo.
Pada pertandingan Persebaya vs PSIS lalu, terdapat beberapa oknum berjumlah sekitar 10 orang yang mengaku-ngaku sebagai media. Mereka memaksa masuk dengan dalih alan meliput pertandingan. Namun saat petugas keamanan menanyakan legalitas peliputan, mereka tidak bisa menunjukkannya.
”Sesuai Regulasi Kompetisi dari LIB, hanya wartawan terakreditasi yang bisa meliput pertandingan BRI Liga 1 2022/2023. Tidak bisa sembarangan meliput, tidak sembarang ambil gambar dan tidak semudah menunjukkan id pers lalu bisa meliput pertandingan. Ada mekanisme yang harus dipatuhi,” kata Angkasa Danu, media officer Persebaya. ”Itu tercatat dalam pasal 36 sampai pasal 42. Bahkan, dalam pasal 39 ditegaskan jika latihan resmi hanya boleh diliput wartawan terakreditasi. Peliput official training saja harus terakreditasi LIB, apalagi pertandingan,” tegasnya.
Proses akreditasi media dilakukan langsung oleh LIB. Persebaya ikut mendampingi proses akreditasi sampai diterbitkannya id card peliputan untuk wartawan dan media yang lolos verifikasi.
”Jadi mohon pengertian teman-teman media, yang tidak terakreditasi tidak bisa meliput pertandingan. Termasuk YouTuber yang mengaku media akan kami tindak lebih tegas lagi. Karena ada konsekuensi denda puluhan juta rupiah pada klub, jika kami tidak menegakkan aturan terkait wartawan terakreditasi,” jelas Angkasa. ”Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Yusep (Kapolrestabes Kombes Akhmad Yusep Gunawan) bersama jajaran yang membantu memastikan wartawan peliput sudah terakreditasi,” tutupnya. (MO Official Persebaya/Red)