Kepala Desa Plosorejo, saat menyerahkan Kayon atau Gunungan kepada Ki Dalang Dwijo Kangko,(dok/Anto)
Informasi-Realita.net, BLITAR|| Masyarakat Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, menggelar tradisi Bersih Desa sebagai bentuk rasa syukur atas berkah kehidupan dan upaya pelestarian budaya.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Plosorejo pada Kamis (8/5) ini dihadiri ratusan warga, dengan puncak kegiatan berupa pagelaran wayang kulit bertajuk Lakon Sirnane Angkoro Murko, oleh Ki Dalang Dwijo Kangko.
Kepala Desa Plosorejo, Bejananto, menyatakan, Bersih Desa merupakan ritual tahunan yang telah diwariskan turun-temurun.
“Ini bukan sekadar membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga menyucikan diri dan lingkungan dari energi negatif. Kami ingin menjaga kearifan lokal agar tidak tergerus zaman,” ujarnya saat membuka acara.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan kerja bakti membersihkan jalan, saluran air, dan area publik desa. Warga juga menyiapkan kenduri atau sesaji berupa tumpeng dan hasil bumi yang dibagikan secara merata.
Bejananto menegaskan, tradisi ini menjadi momentum memperkuat solidaritas warga.
“Gotong royong adalah jiwa Desa Plosorejo. Ini juga cara kami mengajarkan nilai kebersamaan kepada generasi muda,”tegasnya.
Puncak acara, pagelaran wayang kulit Lakon Sirnane Angkoro Murko yang dibawakan Ki Dalang Dwijo Kangko, menyedot perhatian.
Lakon ini mengisahkan perjuangan melawan keangkaramurkaan, simbol harapan agar desa terbebas dari marabahaya.
“Wayang adalah media pendidikan karakter. Melalui cerita ini, kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta,” imbuhnya.
Salah seorang warga, Sutarmi (52), mengaku antusias mengikuti ritual ini. “Selain menjaga tradisi, acara seperti ini membuat kami merasa lebih dekat dengan leluhur. Semoga Plosorejo selalu diberi keselamatan,” ujarnya.
Bersih Desa Plosorejo menjadi contoh nyata upaya masyarakat memadukan nilai spiritual, budaya, dan kepedulian lingkungan. Pemerintah desa berkomitmen melanjutkan tradisi ini sebagai bagian dari identitas kolektif warga.
Tradisi Bersih Desa di Plosorejo tidak hanya mengukuhkan pentingnya pelestarian budaya, tetapi juga membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan di tengah dinamika zaman. (Anto)
