Informasi-Realita.net, BLITAR||
DPW PAN Jawa Timur menggelar Training of Trainer (TOT) saksi Pemilu 2024,di Wisata Edukasi Kampung Coklat , Kabupaten Blitar pada Rabu (28/9/2022).
Acara yang digelar dihadiri oleh Ketua DPW PAN Jatim Rizki Sadiq,Bendahara Zainul Lutfi, Ketua BAPPILU Abdullah Abu Bakar, para Ketua DPD se- Jawa Timur, Ketua DPD PAN Kota Blitar Hery Romadhon dan Ketua DPD PAN Kabupaten Blitar Susi Narulita Kumala Dewi.
Ketua DPW PAN Jatim, Anwar Sadiq menjelaskan, bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan agenda tahapan dalam proses pelatihan para calon pelatih saksi di tingkatan kabupaten/kota,dan sebelumnya sudah dilakukan pelatihan tingkat provinsi yang dilakukan oleh DPP PAN.
“Kemarin kita dari DPP sudah melakukan pelatihan pelatih saksi di tingkat provinsi dan sekarang teman-teman instruktur tingkat provinsi turun ke kabupaten/kota untuk melakukan training terhadap pelatih saksi tingkat dua,dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur kita bagi menjadi 4 zona,”ujar Rizki Sadiq.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan,sebelumnya sudah lakukan pelatihan di wilayah dapil 2,3 dan 4, yang dilaksanakan di Jember. Selanjutnya dilakukan beberapa dapil yaitu dapil 5,6,7,8 dan 9 di Madiun. Sedangkan untuk dapil 10dan 11 akan dilakukan pada (29/9) di Sidoarjo.
“Semua itu,di laksanakan untuk mempersiapkan calon pelatih saksi di tingkat kabupaten/kota yang nantinya akan membentuk saksi-saksi di tingkat kecamatan, desa/kelurahan dan TPS,” tambahnya.
Untuk di tingkat provinsi ada 350 pelatih, dengan materi yang di berikan tingkat standar, karena menurutnya hampir semua partai melaksanakan itu.
“Kita sosialisasikan terkait peraturan perundangan berkaitan dengan Pemilu.Diantaranya PKPU,aturan Bawaslu tentang masalah form yang akan di hadapi para saksi di tingkat TPS masing-masing.Jadi kita lebih banyak bicara terkait pemahaman tata cara penyelenggaraan Pemilu untuk persiapan di 2024,”terangnya.
Mengingat kegiatan tersebut merupakan pelatihan para pelatih saksi,Ia meminta semua serius memahami.Dan mempelajari materi tentang peraturan perundang-undangan,’time schedule’ dan lain sebagainya.Karena nantinya mereka akan melakukan pelatihan ke tingkatan saksi TPS.
Dengan adanya pelatihan, pihaknya ingin berada di seluruh wilayah Jawa Timur. Menurut evaluasinya sebaran suara PAN itu masih terkonsolidasi di beberapa tempat.
“Kalau seluruh saksi di TPS itu ada,maka suara PAN menjadi menyeluruh dan Jawa Timur menjadi Basis PAN dapat terwujud. Mulai dari setiap dapil minimal satu kursi di semua tingkatan,baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota dapat tercapai,”jelas Rizki Sadiq.
Ia juga berpesan kepada para calon saksi,untuk bekerja mencatat, mengawal dan harus berani beradu argumentasi apabila hak-hak nya diambil.
Ketika ditanya mengenai target PAN khususnya di provinsi Jawa Timur pada Pemilu 2024. Ia menjelaskan, PAN bukan partai yang mendominasi di Jawa Timur dan menyadari bahwa partainya masih menengah.
“Tapi dari evaluasi, kenapa kita beranjak dari kisaran kalau di tingkat kabupaten/kota baru sekitar 50 persen dapil yang terisi,di provinsi juga dari 14 dapil yang terisi sekitaran 6 sampai 7 dapil, begitu juga dari tingkat pusat dari 11 dapil baru 5 hingga 6 dapil terisi,”tuturnya.
Dari hasil evaluasi juga, jelas Rizky bukan ketidak kemampuan pihaknya, tetapi masalah kecenderungan terkait bloking area terhadap proses penggalangan, sosialisasi tentang pengenalan partai. Namun untuk saat ini fokus pada jalur distribusi dan kuncinya harus berada di semua TPS yang ada di Jawa Timur.
“Jumlahnya sekitar 130 ribu dan kita tidak berpikir tentang perolehan suara, kerja caleg dan survey partai. Tetapi kita memikirkan jalur distribusi dulu sampai ke tingkat RT, dengan demikian pergerakan kita jauh lebih meluas,dan merata di seluruh wilayah Jawa Timur,” pungkas Ketua DPW PAN provinsi Jawa Timur.
(Tim/*)