Informasi-realita.net-Surabaya-Anggota DPRD Kota Surabaya, komisi D bidang kesejahteraan rakyat, Dyah katarina S.Psi, M.Si melaksanakan masa reses sidang keempat bersama dengan kelompok Pos Paud Terpadu Wilayah Sekota Surabaya bertempat Di Resto Joss Gandos Jalan Jemursari no 15 , Surabaya kegiatan tersebut dimulai pukul 12.00 wib.
Mengawali sambutannya, Dyah menyampaikan bahwa kegiatan reses bukanlah ajang kampanye atau acara kepartaian, namun reses ini merupakan salah satu kegiatan kedewanan untuk turun ke lapangan menemui konstituen menjemput aspirasi masyarakat yang nantinya akan diusulkan langsung ke Kepala Daerah.
Untuk reses kali ini menyasar ke permasalahan permasalahan yang di Kelompok Pos Paud Terpadu yang ada wilayah Surabaya, ada beberapa permasalahan yang di ungkapkan oleh bunda paud yang tergabung dalam pos paud terpadu kota Surabaya.
Seperti hal nya yang ketahui bersama Bu Dyah Katarina Anggota Dewan yang sangat fashionable ini adalah berperan aktiv dalam kemajuan Pos Paud Terpadu,beliau juga pernah menjanat sebagai ketua PKK di wilayah nya sendiri.
Beliau ini hampir tiap hari tidak pernah jauh dari Bunda PAUD.
Maklum, Dyah yang anggota DPRD Kota Surabaya saat ini tidak lain adalah Ketua Paguyuban Bunda PAUD seluruh Surabaya.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh perwakilan bunda paud Surabaya yang menyampaikan beberapa usulan, yaitu permintaan seragam bunda paud untuk pos paud terpadu di wilayah masing-masing,pemenuhan fasilitas untuk anak-anak pendidikan usia dini.
Hal tersebut dijawab tegas oleh bu Dyah Katarina, bahwa hal tersebut akan diajukan ke pada Pemerintah Daerah setempat, bu dyah juga menggatakan bahwa jangan pernah takut untuk bersuara disini, lebih baik mengatahkan daripada ketinggalan informasi yang ada.
Dinamika untuk para bunda Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) ini tidak mudah apalagi menjaganya untuk tidak ucul sana sini yang artinya tidak lepas sana sini, setelah itu Dyah pun mengungkapkan bila dirinya tidak menjadi apa apa, siapa yang membantu dan siapa yang memperjuangkan, beliaupun tidak tahu, artinya disini Dyah tidak sedang berkampanye melainkan hanya mengingatkan, “ungkapnya.
Selanjutnya Dyah pun menambahkan dalam penyampaian’nya jika, “lahirnya Pos Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) itu seperti apa dan sekarang ada upaya untuk memporak porandakan dan paguyupan akan dibubarkan atau dilebur dengan apapun itu, apa ya bisa campur jelasnya, karena sebenarnya kita ini ada 3 (tiga) kegiatan padahal Paud yang lain tidak ada, maka dari itu yang Dyah inginkan dari para bunda Paud ini bila bertemu dengan pak Wali tolong disampaikan ganjalan ganjalan seperti itu, “imbuhnya
Saya sebagai perwakilan menyambung lidah rakyat akan terus menyamaipaikan apa yang menjadikan ganjalan ganjalan seperti itu kepada Pak Wali.
Pendidikan terakhir untuk menjadi bunda paud itu apa? Ibu dewan nyentrik satu ini menjawab, untuk bunda paud sendiri pendidikan terakhir bisa SMA (Sekolah Menengah Atas) jadi tidak diharuskan pendidikan S1 karena sebenarnya mereka itu bukanlah seorang guru, tapi pendamping belajar anak di usia dini,jelasnya
Banyak sekali program Dinas Pendidikan yang di salurkan melalui pos paud terpadu,akhirnya aturan tersebut menjadikan bunda paud seperti guru.
Sebenarnya kegiatan Pos PAUD Terpadu itu dibawah DP3PPKB atau lebih pas di DP5A, karena disitu ada Pengasuhan Anak Usia Dini, ada Parenting dan ada Pendidikan dan latihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Harapan saya di reses tahun ini, khususnya untuk Bunda Pos PAUD Terpadu melakukan perannya di masyarakat sesuai dari filosofi dan tupoksi awal kita mendirikan PAUD Terpadu itu seerti apa.
Membantu para orangtua, mengasuh anaknya dengan cara yang benar ,dan juga memberikan pendidikan anak di usia dini sesuai dengan tata cara pendidikan yang benar kemudian mensuport masyarakat untuk peduli bahwa masalah anak usia dini tidak hanya menjadi masalah orangtuanya, tetapi menjadi masalah masyarakat sekitarnya,bembelajaran buat anak sedini mungkin menjadikan anak kembang dengan pola pikir yang baik” pungkas Dyah. (dita)