JOMBANG, Informasi-realita.net – Bertempat di Desa Genengan Jasem Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, proyek pembangunan Pavingisasi dan Gedung Taman kanak Kanak (TK) perlu di pertanyakan pengerjaannya.
Jum’at (25/11/22) saat awak media datang ke lokasi proyek. Di lokasi pengerjaan tidak nampak adanya papan kegiatan, yang dimana publik tidak bisa mengetahui darimana sumber dananya? dipergunakan untuk apa? berapa volume yang di kerjakan?
Kemudian awak media mencoba menggali informasi dari para pekerja. Salah satu pekerja mengatakan kalau untuk proyek pavingisasi ini yang mengerjakan pak Tomi Jombang, ucap salah satu pekerja
Sedangkan proyek satunya yang perbaikan gedung (plafon) atap. Saya di suruh oleh pak Ari Ngusikan. Ujar pekerja lainnya.
Untuk pengerjaan pavingisasi sendiri di nilai banyak kejanggalan dan diduga tidak sesuai dengan RAB, hal ini di perjelas dengan urugan yang di pakai buat dasaran.
Dimana dasaran paling bawah paving seharusnya yang di pakai adalah tanah urug, tapi pengerjaan di lapangan menggunakan paras. Hal ini jelas mengurangi hasil pemadatan.
Salah satu kontraktor di Jombang yang enggan di sebutkan namanya mengatakan, jelas itu sudah melenceng jauh dari RAB mas, seharusnya dasaran paling bawa itu murni tanah urug, setelah itu sirtu dan bagian paling atas harus di kasih pasir setelah itu baru di mulai pemavingan. Ujarnya
Menurut Lutfi Utomo yang akrab di panggil Upie Ketua LSM KOMPAK Kabupaten Jombang saat di jumpai awak media Buserjatim di ruang kerjanya mengatakan, terkait dengan tidak adanya papan kegiatan di lapangan itu jelas melanggar Perpres no 54 tahun 2010 dan nomor 70 tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor proyek, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya. Dan dinilai tidak mengindahkan undang undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Ujarnya
Sementara itu pihak kontraktor sampai berita ini di unggah sulit untuk di ajak komunikasi dan tidak mau memberikan keterangan. Pras (tim)